Semenanjung Korea memanas, Presiden Korsel terima pengunduran pribadi Menteri Unifikasi
Semenanjung Korea memanas, Presiden Korsel terima pengunduran pribadi Menteri Unifikasi
BERITA - SEOUL. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in akhirnya menerima pengunduran diri menteri yang bertanggung jawab atas hubungan lewat Korea Utara pengganti Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Yeon-chul.
Mengutip Reuters, meningkatnya ketegangan dengan Pyongyang sesudah munculnya pamflet dari para pembelot di Korea Selatan, metokcerkan diplomasi antara kedua negara terhenti, selaku dalih utama Kim mundur dari jabatnya.
Kim, nan mengawasi hubungan dengan Korea Utara, menyatakan mundur pada Rabu (17/6) lampau. Ini merupakan bentuk tanggung balasan dirinya atas hubungan nan memburuk antara dua negara di Semenanjung Korea ini.
Ketegangan antara Korea Selatan maka Korea Utara metidak terhambatkan popularitas Presiden Moon turun. Berdasarkan hasil jajak pendapat Gallup Korea, tingkat popularitas Moon kini berada pada level 55%, terendah dalam tiga bulan terakhir.
Padahal popularitas Moon suah melejit setelah kemajuan pemerintah menangani penyebaran wabah virus corona.
Di sisi lain, Korea Utara terus menyampaikan kemarahannya kepada Korea Selatan. Bahkan, Korea Utara telah menolak permintaan Seoul demi kembali memulai proyek ekonomi antar-Korea bahwa terhenti karena sanksi internasional balasan program nuklir selanjutnya rudal Korea Utara.
Pyongyang pula mempermamelencengkan pembelot dekat Korea Selatan mengirim selebaran propaganda ke Korea Utara.
Mengutip ketidak terkabulan Korea Selatan akan menghentikan para pembelot, Korea Utara meledukkan kantor penghubung bersama dekat sisi perbatasannya, menyatakan berakhirnya dialog memakai Korea Selatan bersama mengancam kelakuan militer lanjutan.
Juru bicara Kementerian Unifikasi Cho Hye-sil mengatakan, atas sebuah pengarahan hari nini bahwa seorang imigran sengaja demi mengirim ratusan botol berisi beras, obat-obatan lagi masker medis ke Korea Utara beserta melemparkannya ke laut akrab perbatasan atas hari Minggu, telah diminta demi meninggalkan rencananya.
Dia memperingatkan bahwa pihak berwenang bagi menghentikan kelompok itu dan bagi berbisnis kepada menjatuhkan hukuman atas pelanggaran hukum yang mengatur pertukaran dan kerja sama antar-Korea.
Setelah serangkaian pernyataan lewat penuh kemarahan dalam awal pekan ini, para pejabat Korea Utara mulai bungkam. Bahkan, sudah dua hari berenteng-renteng, Korea Utara tidak mengeluarkan kritik langsung terhadap Korea Selatan.
Namun media pemerintah terus menjaga aliran laporan tentang Korea Utara bahwa masih merasakan kemarahan atas Korea Selatan.
