Pemkab Lebak Berupaya PAD Sektor Perhubungan Darat 1,5 Miliar

Pemkab Lebak Berupaya PAD Sektor Perhubungan Darat 1,5 Miliar Pemkab Lebak Berupaya PAD Sektor Perhubungan Darat 1,5 Miliar

Lebak – Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perhubungan darat guna mendukung perburu-buruan pembangunan.

“Kita menargetkan PAD sektor perhubungan darat tahun ini senilai Rp1, 5 miliar,” kata Plh Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Lebak Dudi dalam Lebak, Minggu, (3/10).

Ia optimistis target PAD tercatat bisa terealisasi mengingat realisasi sudah sekitar Rp800 juta atau sisa Rp700 juta yang bisa tercapai sejumlah tiga bulan ke depan.

Pemagemarn dari sumber perhubungan darat itu khususnya angkutan kendaraan barang lewat umum terkendala pandemi COVID-19.

Seharusnya, kata dia, dengan awal Oktober itu sudah terealisasi sekitar Rp 1,2 miliar, namun kontemporer mencapai Rp800 juta.

“Karena itu, sisanya Rp700 juta, kita layak beraksi keras demi mengoptimalkan sosialisasi kepada pemilik angkutan kendaraan barang agar melakukan tes pemeriksaan pengujian kendaraan bermotor (PKB),” ujarnya.

Selama ini, berdasarkan dia, sumber pemaacapn angkutan barang meterusi PKB cukup hebat hingga Rp900 juta, sedangkan lainnya sekadar daripada penarikan retribusi angkutan universal terminal lagi parkir.

Pihaknya berkeyakinan melampaui sosialisasi itu dapat terealisasi PAD seagung Rp1,5 miliar.

“Kita beroperasi kuat agar pencapaian PAD terealisasi guna mendukung peraktifan pembangunan daerah, ” katanya.

Ia pun mengatakan jumlah kendaraan angkutan dalam Kabupaten Lebak kurang lebih 1.500 unit terdiri atas angkutan perkotaan (angkot) bersama angkutan pedesaan (angdes).

Sebagian agam kondisi fisik angkutan tercantum sudah tidak layak jalan, karena deras kendaraan keluaran tahun 1990-an.

Menurut Dudi, pengusaha angkutan pun kalah saing dengan kehadiran angkutan dengan aplikasi digital.

“Saya kira pengusaha angkutan tentu tidak mau melakukan peremajaan angkutan karena dipastikan merugi, ” kaperbincangan.

Ia mengapresiasi angkutan kendaraan innternasional berikut barang di Kabupaten Lebak selama beberapa tahun terakhir ini belum suah terjadi kecelakaan lalu lintas akan mengganjarankan target meninggal.

Pemerintah daerah lagi kepolisian terus mengoptimalkan sosialisasi keselamatan kendaraan agak pemeriksaan PKB agar layak jalan.

Selain itu pihaknya menggandeng satnarkoba setempat untuk melakukan pemeriksaan urine pengemudi untuk mengetahui narkoba.

Sebab, jika pengemudi terkontaminasi narkoba dipastikan menimbulkan kecelakaan, karena mereka tidak memiliki kesadaran.

“Dengan demikian, kini tingkat kesadaran pengemudi lebih mengutamakan keselamatan penumpang, ” kaperbahasan.

(Antara)