BI Perkirakan Neraca Pembayaran Surplus 1,5 Miliar Dolar AS Pada 2019

BI Perkirakan Neraca Pembayaran Surplus 1,5 Miliar Dolar AS Pada 2019 BI Perkirakan Neraca Pembayaran Surplus 1,5 Miliar Dolar AS Pada 2019

Jakarta – Bank Indonesia memperkirakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) atas akhir tahun ini meneladan berbalik menjadi surplus 1,5 miliar dolar AS dibanding kondisi defisit atas 2018 adapun seterluang 7,1 miliar dolar AS.

“Secara keseluruhan tahun ini Neraca Transaksi Berjalan akan lebih tidak marah antara bawah tiga persen Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar 2,7 persen bersama secara keseluruhan Neraca Pembayaran Indonesia surplus sebesar 1,5 miliar dolar AS,” kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Endy Dwi Tjahjono antara Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (9/13).

Perbaikan ditopang perkembangan NPI engat kuartal III 2019, yang berdasarkan Endy, semakin membaik. Neraca transaksi berjalan yang kerap defisit mempu dikompensasi demi surplusnya neraca finansial dan kekayaan.

Di kuartal III 2019, defisit transaksi berjalan sebuntal 7,7 miliar dolar AS atau sebuntal 2,7 persen PDB. Sementara neraca transaksi kekayaan bersama finansial mencapai surplus atas buntalan 7,6 miliar dolar AS ditopang derasnya aliran kekayaan asing yang menganut.

Jadi, meski NPI masih mencatatkan defisit 46 juta dolar AS dempet paruh ketiga tahun ini, namun jumlahnya menurun signifikan dibandingkan kuartal II 2019 yang sehebat 2 miliar dolar AS.

Pada kuartal IV 2019, BI melihat arus kapital langka yang menganut kian deras. Parameternya, di Oktober dan November 2019, cadangan devisa bergulir relatif stabil dengan total nilai di bulan kesebelas merupakan 126,6 miliar dolar AS.

Endy mengharapkan semakin derasnya aliran aktiva langka dempet paruh terakhir tahun ini serta percinta membantuan defisit transaksi berjalan akan mendorong kondisi NPI mejadi surplus.

Defisit transaksi berjalan 2019 ini diperkirakan BI atas menurun menjadi 2,7 persen dengan Produk Domestik Bruto (PDB) dibanding dekat 2018 yang sehebat 2,93 persen PDB.

Penurunan defisit transaksi berjalan ini tidak lepas dari catatan surplus Neraca Perdagangan dalam bulan terpenting atas kuartal IV 2019 atau Oktober 2019 yang segemuk 161,3 juta dolar AS.

Adapun NPI merupakan parameter ketahanan ekonomi ekternal Indonesia. NPI mencerminkan aliran keluar bersama diterima valuta asing ke Indonesia. Jika NPI surplus, maka ketahanan ekonomi Indonesia terhadap tekanan ekonomi eksternal bagi semakin cakap. Hal sebaliknya terjadi jika NPI defisit. Selama ini yang paling membebani NPI merupakan neraca transaksi berjalan yang terdiri dari transaksi barang bersama jasa.

Ant.