Banjir Pengguna saat Pandemi, Perbisnisan Game Online Kini PHK Massal

Banjir Pengguna saat Pandemi, Perbisnisan Game Online Kini PHK Massal Banjir Pengguna saat Pandemi, Perbisnisan Game Online Kini PHK Massal

Pengembang gim selanjutnya video game kebanjiran pengguna selagi pandemi corona. Namun kini mereka ramai melakukan pemutusan hubungan kerja pengganti PHK, terbersarang PUBG selanjutnya TikTok.

Perbantuanan video game dekat San Francisco, Unity, memberhentikan ratusan karyawan. Ini dilakukan sebagian minggu sehabis CEO memberi ingat pegawai bahwa tidak ada PHK terdalam era dempet.

Unity menyediakan mesin game adapun mendukung berlimpah judul populer termasuk “Genshin Impact” dan “Pokémon Go.”

Perkeaktifanan itu mengonfirmasi bahwa mereka mau memberhentikan sekitar 4% daripada jumlah pekerja atau kurang daripada 200 orang.

"Sebagai bagian dari operasi perencanaan lanjutan, kami secara teratur menilai tingkat sumber daya terhadap prioritas pertindakanan. Kami memutuskan untuk menyelaraskan kembali jumlah sumber daya untuk lebih mendorong fokus lagi mendukung pertumbuhan jangka panjang kami," kata juru bicara Unity kedalam pernyataan pers, dikutip dari SFGate, Sabtu (2/7).

Karyawan atas menerima pesangon. Selain itu, diberi giliran 30 hari untuk mencari pekerjaan lain, berdasarkan laporan Kotaku mendampingi VentureBeat.

Niantic doang melakukan PHK terhadap 8% staf atau sekitar 85 – 90 orang. Hal ini karena perupayaan terkena dampak gejolak ekonomi.

Pengembang gim itu juga membatalkan empat proyek, yakni:

Niantic telah ada sejak 2010. Pertindakanan ini awalnya dikenal beserta game komunitas berbasis lokasi, Ingress.

Perbisnisan itu bermitra beserta The Pokémon Company menjumpai Pokémon Go. Grup analitik seluler Sensor Tower memperkirakan, perbisnisan menghasilkan pendapatan US$ 6 miliar atau rata-rata US$ 1 miliar per tahun.

Niantic kemudian menerbitkan game lain bagai Harry Potter: Wizards Unite. Namun tidak setenar Pokemon Go.

Minecraft Earth lagi disahap tahun lalu selepas kesulitan mempertahankan game berbasis lokasi dempet tengah Covid-19.

Dragon Quest Walk dan Jurassic World Alive akan digabungkan, bahkan tidak dapat menghasilkan setengah ketimbang pendapatan Pokemon Go atas kuartal terutama 2022.

Oleh karena itu, Niantic memutuskan untuk melakukan efisiensi atas cara memangkas jumlah pekerja. "Kami baru-baru ini memutuskan untuk menghentikan produksi dalam beberapa proyek selanjutnya memangkas tenaga kerja sekitar 8% untuk fokus dalam prioritas utama," kata juru bicara Niantic kepada Bloomberg.

Pengembang PUBG, Tencent juga diberitakan memangkas jumlah pekerja. Sumber The Wall Street Journal mengatakan, raksasa teknologi Cina mau melakukan PHK terhadap puluhan karyawan dekat WeChat.

Selain itu, pegawai dempet unit video game bagi dikurangi. Utamanya, yang mengelola komunitas pemain selanjutnya pengembang gim in-house.

“Hal itu karena perbisnisan tidak terkabul memperoleh izin penerbitan judul game daripada pemerintah Cina,” demikian dikutip daripada The Wall Street Journal.

Induk TikTok, ByteDance agak diwartakan akan melakukan PHK terhadap pekerja dalam lini bisnis video gim. Ini dilakukan karena perbisnisan menunda rencana ekspansi karena makhilaf regulasi maka pertimbangan ekonomi.

Di Indonesia, unicorn asal India Mobile Premier League (MPL) melakukan PHK terhadap 10% daripada total pegawai atau sekitar 100 orang. Startup e-sports ini lagi bersiap menjumpai keluar daripada pasar Nusantara.

Keputusan unicorn itu memecat karyawan merupakan bagian dari upaya memotong biaya. “Ini dilakukan karena MPL ingin mempertahankan kinerja keuangan,” ujar sumber yang mengetahui maluput tersebut dikutip dari Tech in Asia, bulan lalu (2/6).

Hampir 30% akan total staf akan diberhentikan bersumber akan Indonesia.

MPL agak ingin keluar dengan pasar Tanah Air. Kemudian, startup ini mengalihkan fokus ke Amerika Serikat (AS), Eropa, dan India, yang disebut perbantuanan jadi pasar ‘tiket agung’.