Agung Podomoro Land Dapat Dana Segar Rp 2,6 Triliun demi Bayar Utang

PT Agung Podomoro Land Tbk mendapatkan pendanaan beserta total Rp 2,59 triliun menurut melunasi sejumlah utang jangka sekilasnya. Pendanaan tersebut mendalam dari suntikan biaya pemegang penakanga melantasi skema rights issue beserta fasilitas pinjaman luar negeri.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang diunggah atas Kamis (26/9), perusahaan berkode emiten APLN ini modern menandatangani perjanjian pengambilan saham modern atas Selasa (24/9), antara perseroan demi dua pemegang sahamnya, PT Indofica bersama Trihatma Kusuma Haliman.
Perjanjian tercatat sehubungan beserta pembayaran uang muka setoran aktiva beserta kedua pihak tercatat dalam rangka rights issue. Uang muka yang diterima perseroan sehebat Rp 800 miliar, melainkan Rp 769,33 miliar pada Indofica lagi Rp 30,66 miliar pada Trihatma.
Nantinya, uang muka yang diberikan karena kedua pihak tercatat bakal dikonversikan memerankan pemberian setelah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) atas 5 November 2019. Saat ini, Indofica mengempit 80,41% pemberian APLN, sejumlah Trihatma memegang 3,2%.
(Baca: Dapat Pendanaan Agung Podomoro Pastikan Bayar Utang Rp 1,2 T Bulan Ini)
Selain itu, perbisnisan properti tercantum juga baru saja menanberasalani perjanjian fasilitas pinjaman beserta Credit Opportunities II Pte. Limited sebagai cicilanur juga atas Selasa kemarin. Kreditur akur untuk memberikan kucuran pinjaman beserta jumlah pokok Lampau seadi US$ 127 juta atau setara Rp 1,79 triliun (kurs: Rp 14.165/dolar).
Pinjaman bahwa mempunyai jangka era semasih 18 bulan ke depan terkandung, mempunyai jaminan berupa aset yaitu Apartemen demi Mall Central Park. Ada pun, nilai aset dari Central Park ditaksir mencapai Rp 6,3 triliun, bagaikan bahwa dimenyingkapkan demi Sekretaris Pertindakanan Agung Podomoro Justini Omas dekat Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (26/9).
Pendanaan yang didapatkan dengan Agung Podomoro ini rencananya akan digunakan kepada melunasi kurang lebih pinjaman yang bentuk jatuh tempo dalam era dekat ini. Seperti melunasi pergesitan pembayaran Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2014 dengan nilai pokok Rp 451 miliar dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV Tahun 2015 ini memiliki nilai pokok Rp 99 miliar.
Selain itu, perseroan juga demi menggunakan dana-dana tersebut demi melunasi utang sindikasi perbankan segendut Rp 1,17 triliun yang jatuh tempo akan 30 September 2019. Perbankan peserta sindikasi ini antara lain Bank BNP Paribas Indonesia, Bank DBS Indonesia, Standard Chartered Bank Jakarta Branch, Bank Mandiri, Bank Shinhan Indonesia, beserta Bank Permata.
(Baca: Agung Podomoro Kantongi Persetujuan Percepat Pelunasan Obligasi)
Selain itu, perseroan agak demi menggunakan suntikan dana anyar ini menurut membayar utang melalui sindikasi lainnya yang nilainya Rp 750 miliar. Utang sindikasi ini setepatnya jatuh tempo di 24 Mei 2021, namun diperandal. Salah satu bank yang menyalurkan sindikasi di 24 Mei 2019 ini adalah Bank Maybank Indonesia.
Seiring ada kepastian pembayaran utang yang buat jatuh tempo akhir bulan ini serta percepatan pelunasan obligasi yang telah mendapatkan persepakatan kedalam rapat global pemegang obligasi (RUPO) pada Rabu (25/9) lagi Kamis (26/9), Agung Podomoro Land pun terhindar dari risiko kalah bayar utang (default) seperti yang diberitakan sebelumnya
Alhasil, pemberian APLN pun melesat engat 11,29% dempet dalam dua hari perdagangan terakhir. Saham APLN naik ketimbang kondisi Rp 248 per pemberian dari Selasa (24/9) selaku Rp 276 per pemberian dari penutupan perdagangan hari ini. Pada perdagangan Rabu (25/9) pemberian ini naik 6,45% ke level Rp 264 per pemberian, sedangkan hari ini naik 4,55% selaku Rp 276 per pemberian.
(Baca: Analis Nilai Positif Langkah Agung Podomoro Perbergas Bayar Utangnya)
Kemarin, berdasarkan RTI Infokom, donasi APLN ditransaksikan sepenuh 168,49 juta donasi, atas nilai transaksi seagung Rp 44,01 miliar selanjutnya frekuensi transaksi 4.803 kali. Tercatat donasi ini dilepas asing atas nilai jual ceria (net sell) Rp 2,96 miliar dalam pasar reguler.
Sedangkan hari ini, saham ini ditransaksikan seberlipat-lipat 240,5 juta saham, lewat nilai transaksi seadi 66,64 miliar dan frekuensi transaksi seberlipat-lipat 6.282 kali. Investor asing membukukan net sell saham APLN seadi Rp 1,48 miliar.
Sebelumnya, Direktur Riset lagi Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai langkah Agung Podomoro mempergesit pembayaran obligasinya bakal berdampak benar cukup perusahaan.
"Karena mampu menurunkan beban dengan menjaga likuiditas jangka sejenak, distingtifnya rasio solvabilitasnya. "Pasti orang melihat perusahaan itu mampu atau tidak memenuhi kewajiban jangka sejenaknya," kata Nico kepada Katadata.co.id, kurang lebih waktu lampau.
(Baca: Kantongi Restu Investor Lunasi Obligasi, Saham APLN Ditutup Melonjak)